Makalah Republik Rakyat Demokratik Korea ( Korea Utara )

MAKALAH REPUBLIK RAKYAT DEMOKRATIK KOREA

                                                                                         
                                                  









Disusun oleh :
1.     Adelia Dwisanti Putri Elo
2.     Dheana Miralda
3.     Indah Khairun Nisya
4.     Mohammad Fajar Alfarizy
5.     Pamela Dylan Yuniar


     Universitas Gunadrama


BAB 1

PENDAHULUAN

 

 1.1         Latar Belakang

Korea Utara, secara resmi disebut Republik Rakyat Demokratik Korea adalah sebuah negara di Asia Timur, yang meliputi sebagian utara Semenanjung Korea. Ibu kota dan kota terbesarnya adalah Pyongyang. Zona Demiliterisasi Korea menjadi batas antara Korea Utara dan Korea Selatan. Sungai Amnok dan Sungai Tumen membentuk perbatasan antara Korea Utara dan Republik Rakyat Tiongkok. Sebagian dari Sungai Tumen di timur laut merupakan perbatasan dengan Rusia. Penduduk setempat menyebut negara ini Pukchosŏn.
Semenanjung Korea diperintah oleh Kekaisaran Korea hingga dianeksasi oleh Jepang setelah Perang Rusia-Jepang tahun 1905. Setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia II, Korea dibagi menjadi wilayah pendudukan Soviet dan Amerika Serikat.
Pemerintahan negara mengikuti ideologi Juche, yang digagas oleh Kim Il-sung, mantan pemimpin negara ini. Juche menjadi ideologi resmi negara ketika negara ini mengadopsi konstitusi baru pada 1972, kendati Kim Il-sung telah menggunakannya untuk membentuk kebijakan sejak sekurang-kurangnya awal tahun 1955. Sementara resminya sebagai republik sosialis, Korea Utara dipandang oleh sebagian besar negara sebagai negara kediktatoran.

 

 1.2         Rumusan Masalah

1.     Bagaimana sejarah berdirinya Negara Korea Utara?
2.     Ideologi apa yang digunakan oleh Korea Utara?
3.     Bagaimana sistem pemerintahan dan politik Korea Utara?
4.     Bagaimana kebudayaan yang ada di Korea Utara?
5.     Agama apa yang dianut oleh masyarakat Korea Utara?
6.     Bagaimana pertahanan dan keamanan di Korea Utara?
7.     Bagaimana keadaan perekonomian di Korea Utara?
8.     Bagaimana keadaan sosial di Korea Utara?

 1.3         Tujuan

1.     Mengetahui bagaimana sejarah berdiinya Negara Korea Utara
2.     Mengetahui ideologi apa yang digunakan oleh Korea Utara
3.     Mengetahui sistem pemerintahan dan politik Korea Utara
4.     Mengetahui kebudayaan yang ada di Korea Utara
5.     Mengetahui agama apa yang dianut oleh masyarakat Korea Utara
6.     Mengetahui pertahanan dan keamanan di Korea Utara
7.     Mengetahui keadaan perekonomian di Korea Utara
8.     Mengetahui keadaan sosial di Korea Utara

BAB 2

PEMBAHASAN

 

 2.1         Sejarah Korea Utara

Perang Korea adalah perang antara Korea Utara dan Korea Selatan yang dimulai pada 25 Juni 1950. Perang ini sempat berhenti sementara dengan gencatan senjata yang ditandatangani pada 27 Juli 1953. Konflik diakibatkan oleh pembagian Korea dan upaya kedua Korea untuk menyatukan kembali Korea di bawah pemerintahan mereka masing-masing
Dampak dari penjajahan Jepang yang berakhir dengan kekalahan Jepang pada Perang Dunia II tahun 1945 adalah Korea dibagi pada paralel utara ke-38 mengikuti persetujuan dengan PBB. Wilayah utara diatur oleh Uni Soviet, dan bagian selatan diatur oleh Amerika Serikat. Sejarah Korea Utara secara resmi dimulai dengan pembentukan Republik Rakyat demokratik pada 1948.
Sejak gencatan senjata tahun 1953, hubungan antara pemerintah Korea Utara dengan Korea Selatan, Uni Eropa, Kanada, Amerika Serikat, dan Jepang tetap tegang. Pertempuran dihentikan dengan gencatan senjata, tetapi kedua Korea secara teknis masih berada dalam keadaan perang. Baik Korea Utara maupun Selatan menandatangani Deklarasi Gabungan Utara-Selatan 15 Juni pada tahun 2000, ketika kedua pihak berjanji untuk mengupayakan penyatuan kembali dengan cara damai.



 2.2         Ideologi Korea Utara

Korea Utara termasuk dalam negara satu-partai di bawah front penyatuan yang dipimpin oleh Partai Buruh Korea. Pemerintahan negara mengikuti ideologi Juche, yang dicetus oleh Kim Il-sung, mantan pemimpin negara ini. Ideologi yang pertama kali dicetuskan oleh Kim Il-sung pada tahun 1955 ini mengandung prinsip: "manusia menguasai segala sesuatu dan memutuskan segala sesuatu".
Juche menjadi ideologi resmi negara ketika negara ini mengadopsi konstitusi baru pada 1972, kendati Kim Il-sung telah menggunakannya untuk membentuk kebijakan sejak sekurang-kurangnya awal tahun 1955. Sementara resminya sebagai republik sosialis, Korea Utara dipandang oleh sebagian besar negara sebagai negara kediktatoran totaliter berpaham Stalinis.




 2.3         Pemerintahan dan Sistem Politik Korea Utara

Korea Utara merupakan negara komunis dengan satu pemimpin diktator. Media yang ada di Korea Utara dimiliki dan dikontrol oleh pemerintah. Korea Utara terfokus pada kemandiriaan dan menjadi salah satu negara paling isolasionis dan anakronis dengan mengikuti model pemerintahan totalitarianisme seperti Uni Soviet dan Cina.
Rezim yang berlaku di Korea Utara yakni, politik yang dikuasai satu partai, kekuasaan tunggal dan kekuasaan yang diwariskan. Secara nyata partai tersebut menguasai legislatif, administratif dan yudikatif.
Sistem politik Korea Utara dibangun di atas prinsip sentralisasi. Sementara Konstitusi Korea Utara secara resmi menjamin perlindungan hak asasi manusia, dalam prakteknya terdapat batas pada kebebasan berekspresi, dan pemerintah secara erat mengawasi kehidupan masyarakat Korea Utara. Konstitusi mendefinisikan Korea Utara sebagai "kediktatoran demokrasi rakyat" di bawah kepemimpinan Partai Buruh Korea, yang diberikan supremasi hukum atas partai politik lainnya.
Struktur politik Korea Utara terdiri dari:
1)    Presiden yang merupakan kepala negara sekaligus sebagai panglima tertinggi militer dan pemimpin Komisi Pertahanan Nasional
2)     Kekuasaan negara terkonsentrasi pada partai, dan kekuasaan di dalam partai itu dimiliki oleh satu orang secara eksklusif yang merupakan ciri dari kediktatoran
3)    Majelis Agung Rakyat (Supreme People’s Assembly) yang merupakan “highest organ of state power”
4)    Badan Eksekutif dan Administratif yang berhubungan dengan pembuatan kebijakan dan pengawasan administrasi pemerintahan
5)    Tentara Rakyat Korea adalah nama untuk angkatan bersenjata Korea Utara. Tentara ini memiliki empat cabang: Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Departemen Keamanan Negara.
Di Korea Utara hanya ada satu partai besar yaitu Partai Buruh Korea dan dua partai kecil lainnya, Partai Demokratik Sosial Korea dan Partai Chongu Chondois. Partai-partai ini mengajukan semua calon untuk menempati posisi pemerintahan dan memegang semua kursi di Majelis Tertinggi Rakyat.


 2.4         Kebudayaan di Korea Utara

Seni dan sastra di Korea Utara dikendalikan sepenuhnya oleh negara dan Partai Buruh Korea.
Kebudayaan Korea mengalami penindasan pada masa penjajahan Jepang dari 1910 hingga 1945. Jepang menerapkan kebijakan asimilasi budaya. Selama masa penjajahan itu, bangsa Korea dipaksa belajar dan berbahasa Jepang, mengadopsi sistem nama keluarga Jepang dan agama Shinto, dan dilarang menulis atau berbicara menggunakan bahasa Korea di dalam sekolah, perdagangan, atau tempat-tempat umum lainnya. Selain itu, bangsa Jepang menukar atau mengganti berbagai monumen Korea, seperti Istana Gyeongbok, dan dokumen-dokumen yang menggambarkan bangsa Jepang secara buruk diubah.
Pada Juli 2004, Kompleks Pemakaman Goguryeo menjadi situs pertama di negara ini yang dimasukkan ke dalam daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Pada Februari 2008, New York Philharmonic Orchestra menjadi kelompok musik Amerika Serikat pertama yang melakukan pertunjukan di Korea Utara, meskipun hanya untuk "penonton undangan" yang dipilih. Konser ini disiarkan oleh televisi nasional.
Sebuah acara populer di Korea Utara adalah Permainan Massal. Permainan Massal terkini dan terbesar disebut "Festival Arirang". Acara ini diselenggarakan selama enam malam berturut-turut setiap dua bulan, dan melibatkan lebih dari 100.000 peserta. Penonton acara ini dalam tahun-tahun terakhir melaporkan bahwa perasaan anti-Barat semakin menurun. Permainan Massal melibatkan pertunjukan tarian, senam, dan sederetan koreografi yang merayakan sejarah Revolusi Korea Utara dan Partai Buruh. Permainan diadakan di beberapa tempat di Pyongyang, seperti Stadion Hari Buruh Rungrado, yang merupakan stadion terbesar di dunia dengan daya tampung 150.000 orang.
Korea Utara menganggap Amerika Serikat sebagai musuh utamanya. Saking besar rasa permusuhan yang dimiliki, pemerintah Korea Utara melarang warganya untuk mengenakan busana jeans. Jenis pakaian ini dianggap simbol Amerika Serikat.



Chosŏn-ot (Korea Utara) adalah pakaian tradisional masyarakat Korea. Chosŏn-ot pada umumnya memiliki warna yang cerah, dengan garis yang sederhana serta tidak memiliki saku, biasa dipakai secara formal atau semi-formal dalam perayaan atau festival tradisional.

Gat adalah jenis topi tradisional Korea yang dikenakan oleh pria pada saat pergi keluar rumah atau menghadiri acara-acara penting. Gat memiliki pinggiran yang luas dan lebar yang dinamakan yangtae, dan bagian tengahnya berbentuk tabung tinggi. Pengencang gat adalah tali yang diikatkan di bagian bawah dagu.

Jipsin (짚신) adalah jenis sepatu tradisional khas Korea yang terbuat dari bahan jerami. Istilah jipsin juga diberikan untuk sepatu tradisional yang terbuat dari bahan kain dan rami. Sepatu jipsin diperkirakan telah dikenakan oleh orang Korea sejak zaman Tiga Kerajaan (37 SM-668- M).

Kim Jong-un mengeluarkan daftar 15 model potongan rambut disetujui di negara itu, dan salah satunya tidak ada model rambut Kim Jong-un. Tidak hanya pria yang menerima daftar model rambut yang harus diikuti. Para wanita juga mendapat daftar 15 model rambut yang harus diikuti sebagai bentuk kesetaraan di negara itu.




Bukan Cuma model rambut dan kepercayaan aja ternyata yang punya aturan ketat. Ternyata nih guys, kamu mau dengerin musik aja ada ketentuannya. Pemerintah hanya mengijinkan para warganya mendengarkan lagu nasional atau pujian-pujian yang lantunkan untuk membanggakan para petinggi.
      

Di Korea Utara, hukuman penjara yang diberlakukan sangatlah sadis. Jika seseorang melakukan kesalahan, maka bukan dirinya sendiri yang masuk penjara. Melainkan 3 generasi dibawahnya pun harus ikut masuk penjara. Bahkan tak terkecuali bagi wanita hamil dan ank-anak.

 2.5         Keagamaan di Korea Utara

Kedua Korea berbagi warisan yang sama dari agama Buddha dan Konghucu. Korea dan sejarah yang masih sangat baru dari agama Kristen dan pergerakan Cheondoisme ("agama Jalan Surgawi"). Menurut standar-standar agama Barat, sebagian besar penduduk Korea Utara dapat dikelompokkan sebagai "tidak beragama". Tetapi sebagian besar di antaranya didefinisikan "beragama" dari sudut pandang sosiologi dan pengaruh budaya agama-agama tradisional itu semisal Buddha dan Konghucu masih memiliki dampak pada kehidupan kerohanian Korea Utara.
Menurut Human Rights Watch, kegiatan keagamaan bebas tidak lagi ada di Korea Utara karena pemerintah mensponsori kelompok-kelompok keagamaan hanya untuk menciptakan ilusi keb ebasan beragama.
Di Korea Utara, pemerintah memiliki hak untuk mengatur kepercayaan yang harus dianut seseorang. 60-65% penduduk Korea Utara ternyata Atheis. Sedangkan sisanya menganut agama lain yang memiliki presentase sangat kecil. Dan 2% lainnya menganut agama Kristen.



 2.6         Pertahanan dan Keamanan Korea Utara

Ideologi Juche menerapkan sikap kemandirian di Korea Utara, sehingga para pemimpin Korea Utara berusaha semaksimal mungkin agar dapat membangun Korea Utara tanpa harus ada campur tangan dari pihak lainnya. Agar dapat menjadi negara yang maju dan kuat, Kim Jong-Il menerapkan Juche di bidang pertahanan militer. Bagi Kim Jong-Il sebuah negara yang memiliki pertahanan militer yang kuat dapat memajukan negara tersebut. Pembuatan persenjataan dan pengembangan Nuklir Korea Utara, dibuat dengan tujuan agar Korea Utara mampu bertahan dari ancaman berbagai pihak. Namun, pertahanan yang dibuat Kim Jong-Il membawa dampak buruk bagi masyarakat, karena pendapatan negara lebih banyak digunakan untuk memperkuat militer dibanding untuk mensejahterakan masyarakat. Banyak masyarakat Korea Utara yang kelaparan.
Militer Korea Utara yaitu “Tentara Rakyat Korea” di bawah komando Kim Jong Il sebagai komandan Agung dan Ketua Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara. Empat cabang yaitu,  Angkatan Darat (terbesar kelima di dunia), Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Departemen Keamanan Negara.  Korea Utara memiliki persentase personel militer tertinggi per kapita di antara negara-negara lain di dunia, dengan hampir 1 serdadu terdaftar untuk setiap 25 warga negara. strategi militer dengan menggunakan agen penyusup dan sabotase barisan musuh.

 2.7         Perekonomian Korea Utara

Korea Utara menganut sistem ekonomi sosialis, yakni sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi ada campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara. Jika masyarakat (individu) dibiarkan secara bebas menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnisnya tanpa ada pengawasan dari pemerintah maka akan terjadi ketimpangan penguasaan sumber-sumber ekonomi dan akan terjadi penindasan ekonomi oleh masyarakat kaya terhadap masyarakat miskin. Akibat dari sistem yang dianut oleh Korea Utara yang mengakibatkan Korea Utara mengalami masalah ekonomi yang parah, seperti kelaparan dan penurunan gizi.

·       Sektor dominan è industri (43,1%), diikuti oleh jasa (33,6%) dan pertanian (23,3%).
·       Industri utama è produk militer, pembuatan mesin, energi listrik, kimia, pertambangan, perlogaman, sandang, pengolahan makanan dan pariwisata.

 2.8         Kehidupan Sosial di Korea Utara

Kehidupan sosial dan budaya Korea merupakan pemikiran strategis yang memprioritaskan kekuatan dan kemampuan militernya. Dengan propaganda pemerintahannya, maka pemimpin Korea Utara memberikan pemahaman kepada masyarakatnya dengan mengkonstruksi budaya melalui pemikiran strategis sebagai hasil dari karakter yang dibangun oleh seorang pemimpin negara.
   Akses internet di Korea Utara sangat terbatas bahkan dilarang oleh pemerintah. Hanya lembaga pemerintahan dan beberapa kelompok tertentu yang boleh menggunakan internet. Bahkan kecepatan internet di Korea Utara hanya mencapai 5mbps. Hanya beberapa situs yang diizinkan oleh pemerintah korea utara untuk diakses.
Warga Korea Utara juga dilarang menggunakan celana jeans atau barang-barang yang berbau amerika. Tidak hanya itu untuk menelpon ke luar negeripun kita dilarang.







BAB  3

PENUTUP


3.1  Kesimpulan

Korea Utara secara resmi berdiri pada 9 September 1948, ideologi yang dianut dalam negara Korea Utara yaitu Juche yang dicetus oleh Kim Il-sung. Korea Utara adalah negara yang menganut sistem satu partai. Seni dan sastra di Korea Utara dikendalikan sepenuhnya oleh negara dan Partai Buruh Korea. Sebagian besar penduduk negara Korea Utara tidak menganut agama. Penduduk yang menganut agama Budha, Konghucu, dan Kristen jumlahnya sangat kecil. Sitem ekonomi kore uatar merupakan sistem ekonomi sosialis, dimana hampir seluruh aspek ekonomi di pegang oleh negara. Bahasa yang di gunakan warga korea utara adalah bahasa korea, bahasa yang mereka gunakan dari segi penulisan dan percakapan sama dengan korea selatan, hanya berbeda pada logat bicara nya.





Daftar Pustaka







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Business Relationship Management Vs Service Level Management

Impelemntasi Grafika Komputer dan Pengolahan Citra Digital

Analisa Teknologi Infrastruktur pada PT Garuda Indonesia